Selama ini OSCE hanya identik dengan mahasiswa Apoteker, namun saat ini OSCE juga mulai diterapkan untuk menilai keterampilan mahasiswa Diploma 3 Farmasi yang nantinya akan menjadi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Tentu saja materi yang diujian pada OSCE apoteker dan OSCE TTK sangat berbeda, karena kompetensi dan kewenangannya juga berbeda. Perlu diketahui, sesuai UU Kesehatan terbaru tahun 2023, TTK masuk sebagai tenaga vokasi kefarmasian, sehingga mereka wajib memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Saat ini kompetensi tersebut dibuktikan dengan lulus Ujian Kompetensi (UKOM), namun kedepan tidak menutup kemungkinan OSCE TTK juga menjadi syarat seseorang dikatakan kompeten menjadi TTK.
Pelaksanaan OSCE di Akademi Farmasi Surabaya pada tahun 2023 ini menjadi tahun pertama dilaksanakannya OSCE. Meskipun belum ada kewajiban secara nasional untuk melaksanakan OSCE, namun Akademi Farmasi Surabaya berinisiatif untuk melaksanakan OSCE Internal sebagai bentuk tanggung jawab mencetak lulusan TTK yang kompeten dan unggul.
OSCE TTK ini dilaksanakan pada 17-25 Juli 2023 dengan total 6 hari pelaksanaan. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester akhir yang telah menyelesaikan seluruh matakuliah di Prodi D3 Farmasi. Jumlah stase yang diujikan pada OSCE kali ini sejumlah 6 stase, sesuai dengan standar atau juknis OSCE yang dikeluarkan oleh APDFI. Keenam stase tersebut diantaranya,
- Stase 1 : Skrining Resep
- Stase 2 : Dispensing
- Stase 3 : Swamedikasi
- Stase 4 : Penerimaan
- Stase 5 : Penyimpanan
- Stase 6 : Preparasi, Pencampuran, IPC
Setiap stase memiliki durasi 8 menit dan akan dinilai oleh seorang penguji yang menilai kinerja mahasiswa berdasarkan kriteria atau rubrik yang telah ditetapkan. Selain penguji, pada stase tertentu juga dapat diisi oleh seorang pemeran standar yang dapat memerankan pasien simulasi (simulated patient) yang berperan sebagai pasien nyata dengan keluhan atau kondisi tertentu, atau berperan sebagai sales, kurir, MR, atau lainnya
Pelaksanaan OSCE di Akademi Farmasi Surabaya mengikuti standar yang ditetapkan oleh (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia) APDFI. Selain itu, OSCE di Akademi Farmasi Surabaya juga merupakan mandat yang ada pada kriteria akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). Hal ini menunjukkan bahwa OSCE di Akademi Farmasi Surabaya memiliki kualitas dan kredibilitas yang tinggi dalam menilai kompetensi mahasiswa D3 Farmasi.
OSCE di Akademi Farmasi Surabaya memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa farmasi, antara lain:
- Meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa D3 Farmasi dalam berbagai aspek, seperti komunikasi, penalaran, pengambilan keputusan, dan profesionalisme.
- Mempersiapkan mahasiswa D3 Farmas untuk menghadapi Ujian Kompetensi TTK (UKTTK) yang juga menggunakan metode OSCE.
- Mendorong mahasiswa farmasi untuk belajar secara mandiri maupun berkelompok dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia.
- Menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab mahasiswa farmasi dalam memberikan pelayanan farmasi yang bermutu dan beretika.
OSCE di Akademi Farmasi Surabaya merupakan salah satu bentuk inovasi dalam pendidikan diploma farmasi yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. OSCE juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu lulusan D3 Farmas yang dapat bersaing di era global. Dengan demikian, OSCE di Akademi Farmasi Surabaya dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan D3 Farmas lainnya dalam melaksanakan penilaian keterampilan klinis mahasiswa D3 Farmasi.
0 comments: